Jakarta — Ketua DPR RI Puan Maharani menilai pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun ini akan menjadi momentum besar bagi Indonesia di panggung internasional. Menurutnya, publik dunia menunggu arah pandangan Indonesia setelah hampir sepuluh tahun lamanya presiden RI tidak hadir langsung dalam forum tertinggi PBB.
Absen Panjang Indonesia
Selama satu dekade terakhir, keterwakilan Indonesia di Sidang Umum PBB hanya diwakili pejabat setingkat menteri atau melalui sambutan virtual. Puan menyebut kehadiran presiden secara langsung berbeda bobotnya, karena memperlihatkan keseriusan pemerintah dalam memperjuangkan isu global, termasuk perdamaian, kesetaraan, dan kedaulatan bangsa.
Harapan Puan
Puan berharap Presiden Prabowo memanfaatkan kesempatan ini untuk menegaskan posisi Indonesia terhadap berbagai persoalan dunia, mulai dari konflik yang belum usai hingga agenda pembangunan berkelanjutan. “Indonesia selalu punya prinsip politik luar negeri bebas aktif. Dunia ingin mendengar suara kita kembali secara langsung,” ungkapnya.
Momen Strategis
Pidato Prabowo akan disampaikan pada Selasa, 23 September 2025 di markas besar PBB, New York. Banyak pihak melihat pidato ini sebagai penegasan kembali peran Indonesia di tengah dinamika internasional, terutama ketika isu Palestina dan reformasi tata kelola global menjadi sorotan.
Citra Indonesia di Dunia
Kehadiran kepala negara setelah absen panjang diyakini dapat mengangkat kembali citra diplomasi Indonesia. Dengan status sebagai negara besar di Asia Tenggara dan anggota aktif berbagai organisasi internasional, Indonesia diharapkan mampu menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang serta mendorong kerja sama yang lebih adil di tingkat global.

