Tapanuli Tengah, Sumut — Warga Desa di Kabupaten Tapanuli Tengah dikejutkan oleh insiden tragis yang menewaskan seorang pria berusia 53 tahun berinisial RP. Ia dilaporkan meninggal setelah dikeroyok sejumlah orang, diduga dipicu tuduhan praktik santet yang beredar di tengah masyarakat.
Kronologi Kejadian
Peristiwa itu berlangsung pada malam hari ketika isu santet mulai menyebar di lingkungan tempat korban tinggal. Beberapa warga yang termakan kabar tersebut kemudian mendatangi RP. Situasi yang awalnya berupa adu mulut berujung ricuh, hingga korban menjadi sasaran pengeroyokan.
Korban sempat mendapat pertolongan medis, namun nyawanya tak tertolong akibat luka parah di tubuhnya.
Tanggapan Aparat
Polisi setempat bergerak cepat dengan mengamankan beberapa orang terduga pelaku. Kapolres Tapanuli Tengah menegaskan pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas siapa pun yang terlibat.
“Isu santet tidak bisa dijadikan alasan untuk melakukan kekerasan, apalagi sampai menghilangkan nyawa,” ujarnya.
Reaksi Warga
Insiden ini memunculkan rasa takut sekaligus keprihatinan di kalangan warga. Beberapa tokoh masyarakat menyerukan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan isu-isu yang tidak jelas sumbernya, apalagi yang berpotensi memicu tindak main hakim sendiri.
Penegasan Penting
Kasus RP menambah daftar panjang korban dari kepercayaan keliru soal santet di sejumlah daerah. Aparat berharap masyarakat lebih mengedepankan jalur hukum dan musyawarah ketimbang kekerasan yang justru merugikan semua pihak.

