Bandara Munich, Jerman, kembali diguncang insiden serius setelah sejumlah drone tak berizin terdeteksi beterbangan di area sekitar bandara pada Jumat malam (3/10). Kejadian ini mengakibatkan kekacauan besar dalam jadwal penerbangan, di mana beberapa pesawat harus dibatalkan dan sebagian lainnya dialihkan ke bandara alternatif.
Otoritas penerbangan setempat menyebut insiden ini sebagai ancaman nyata bagi keselamatan penerbangan, mengingat keberadaan drone di jalur udara berpotensi menimbulkan tabrakan fatal dengan pesawat yang sedang lepas landas maupun mendarat. Situasi ini mendorong kepolisian Bavaria mengusulkan aturan tegas: memberikan kewenangan untuk menembak jatuh drone yang terbang tanpa izin di zona udara terbatas.
Salah seorang penumpang yang mengalami dampak pembatalan penerbangan mengaku kecewa berat karena harus menunggu hingga berjam-jam tanpa kepastian. “Rasanya frustrasi, kami sudah siap terbang tapi tiba-tiba semuanya dibatalkan karena alasan keamanan. Tapi tentu, keselamatan tetap yang utama,” ujarnya.
Gangguan drone bukan kali pertama terjadi di Eropa. Sebelumnya, sejumlah bandara besar seperti Gatwick di Inggris juga sempat lumpuh karena ulah drone yang tidak bertanggung jawab. Insiden terbaru di Munich ini menegaskan perlunya regulasi yang lebih ketat sekaligus teknologi deteksi dan penanggulangan yang lebih canggih.
Dengan meningkatnya akses publik terhadap drone komersial, banyak pihak mendesak agar pemerintah segera memperkuat undang-undang sekaligus hukuman bagi pelanggar. Tanpa langkah cepat, ancaman serupa dikhawatirkan bisa terulang dan merugikan ribuan penumpang di masa depan.

