Singapura — Otoritas Singapura berhasil menggagalkan upaya penyelundupan puluhan kilogram cula badak dalam sebuah kargo yang masuk melalui Bandara Changi. Penemuan ini menjadi salah satu penyitaan terbesar di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir dan menegaskan komitmen Singapura dalam memberantas perdagangan ilegal satwa liar.
Ditemukan dalam Pemeriksaan Rutin
Kasus ini bermula ketika petugas pemeriksa kargo mencurigai bau menyengat dari sebuah paket yang tercatat sebagai barang perlengkapan furnitur. Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan, hingga akhirnya ditemukan potongan cula badak yang disembunyikan di dalam kotak kargo besar.
Petugas kemudian membuka beberapa peti lainnya yang terhubung dengan pengiriman tersebut, dan hasilnya sama: puluhan kilogram cula badak yang telah dipotong dan dikemas rapi untuk mengelabui pemeriksaan.
Total barang bukti yang berhasil diamankan mencapai puluhan kilogram cula badak dengan nilai estimasi sekitar Rp 14,5 miliar.
Asal Usul Cula Badak
Dari hasil identifikasi awal, cula-cula tersebut diduga berasal dari spesies badak Afrika yang populasinya terus menurun akibat perburuan liar. Para pelaku menggunakan jalur kargo internasional untuk mencoba memindahkan cula tersebut ke pasar gelap di luar negeri, di mana permintaan terhadap produk ilegal satwa masih tinggi.
Singapura Tegas terhadap Perdagangan Ilegal Satwa
Pihak berwenang menegaskan bahwa Singapura memiliki aturan ketat terkait perdagangan satwa liar, terutama spesies yang dilindungi. Upaya penyelundupan seperti ini dapat dikenakan denda besar hingga hukuman penjara bagi siapapun yang terlibat.
Otoritas setempat menyatakan bahwa operasi pengawasan akan terus ditingkatkan, terutama menjelang musim liburan ketika lalu lintas kargo meningkat.
Ancaman terhadap Populasi Badak
Cula badak masih menjadi target utama kelompok penyelundup karena harga jualnya yang tinggi di pasar gelap. Padahal, cula badak tidak memiliki manfaat medis terbukti dan sebagian besar hanya terdiri dari keratin—zat yang sama dengan kuku manusia.
Perdagangan ilegal ini menjadi salah satu faktor utama yang membuat populasi badak terus menurun, bahkan beberapa spesies kini berada di ambang kepunahan.
Penutup
Keberhasilan Singapura menggagalkan operasi penyelundupan bernilai miliaran rupiah ini menjadi peringatan penting bahwa perdagangan ilegal satwa masih aktif dan terorganisir. Pemerintah setempat menegaskan komitmennya untuk terus memperketat pengawasan dan bekerja sama dengan berbagai pihak internasional demi melindungi spesies yang terancam punah.

