Denpasar, 19 September 2025 – Pemerintah Provinsi Bali resmi mengambil langkah tegas dengan menghentikan penerbitan izin pembangunan hotel dan restoran di atas lahan pertanian. Kebijakan ini muncul setelah banjir besar yang melanda beberapa wilayah Bali baru-baru ini, menelan korban jiwa dan merusak berbagai fasilitas publik.
Gubernur Bali menegaskan, keputusan tersebut merupakan upaya menjaga keseimbangan lingkungan sekaligus melindungi lahan produktif yang kian menyempit akibat ekspansi sektor pariwisata. “Kami tidak bisa lagi mengorbankan sawah untuk kepentingan komersial. Bencana banjir kemarin jadi peringatan nyata,” ujarnya.
Selama dua dekade terakhir, ribuan hektare sawah di Bali telah beralih fungsi menjadi hotel, vila, dan tempat makan yang menyasar wisatawan. Kondisi ini dinilai memperparah risiko banjir karena berkurangnya area resapan air.
Selain penghentian izin baru, pemerintah daerah juga berencana menata ulang tata ruang, termasuk mengevaluasi proyek yang sudah berjalan. Penguatan infrastruktur pengendali banjir serta program konservasi air akan diprioritaskan untuk menghindari bencana serupa.
Kalangan pegiat lingkungan menyambut positif kebijakan ini. Menurut mereka, pariwisata Bali memang penting, tetapi keberlanjutan lingkungan harus menjadi prioritas agar pulau tetap layak huni dan menarik bagi wisatawan jangka panjang.

