Kupang, NTT (13/09/2025) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Nusa Tenggara Timur sejak Jumat malam menyebabkan banjir bandang dan longsor di sejumlah titik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sedikitnya 15 orang meninggal dunia, sementara puluhan warga lain masih dilaporkan hilang.
Sejumlah desa di Kabupaten Flores Timur, Sikka, dan Lembata menjadi kawasan yang paling terdampak. Fasilitas umum seperti jalan, jembatan, dan rumah warga rusak parah diterjang air bercampur lumpur. Tim SAR bersama TNI-Polri hingga hari ini masih melakukan pencarian korban hilang dan mengevakuasi warga ke lokasi yang lebih aman.
Gubernur NTT mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. Bantuan darurat berupa makanan, tenda, dan obat-obatan sudah mulai disalurkan ke pos-pos pengungsian.
BMKG sebelumnya telah mengingatkan potensi cuaca ekstrem akibat anomali iklim, yang diperkirakan akan memperpanjang musim hujan di wilayah Indonesia timur hingga awal 2026. Kondisi ini meningkatkan risiko banjir bandang serta tanah longsor di daerah rawan seperti NTT.

