Jakarta — Pemerintah mengumumkan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Agustus 2025 mengalami defisit sebesar Rp 321,6 triliun. Nilai itu setara dengan sekitar 1,35% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Pendapatan dan Belanja Negara
Sepanjang delapan bulan berjalan, pendapatan negara masih belum mampu mengimbangi laju belanja pemerintah. Realisasi penerimaan tercatat mencapai lebih dari Rp 1.600 triliun, sementara pengeluaran negara menembus Rp 1.900 triliun. Selisih inilah yang kemudian mendorong APBN mengalami minus.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa pelebaran defisit ini bukan hal yang mengejutkan. Menurutnya, tren belanja memang biasanya meningkat menjelang akhir tahun untuk menutup kebutuhan pembangunan dan program prioritas nasional.
Surplus Primer Masih Terjaga
Meski posisi APBN defisit, pemerintah menekankan adanya kabar baik dari sisi keseimbangan primer. Hingga Agustus, saldo primer justru mencatat surplus lebih dari Rp 20 triliun. Surplus ini menunjukkan bahwa penerimaan negara masih sanggup menutup belanja pokok tanpa menghitung pembayaran bunga utang.
Tantangan Menjelang Akhir Tahun
Purbaya menegaskan bahwa kondisi defisit saat ini masih dalam batas aman dan sesuai target yang dipatok dalam APBN 2025. Ia optimistis hingga penutupan tahun fiskal, rasio defisit terhadap PDB tetap bisa dijaga di bawah ketentuan undang-undang.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa ada beberapa risiko yang perlu diantisipasi, seperti ketidakpastian ekonomi global, fluktuasi harga komoditas, hingga perlambatan kinerja ekspor yang bisa berdampak pada penerimaan negara.
Harapan Pemerintah
Ke depan, pemerintah berkomitmen mempercepat realisasi belanja produktif agar mampu menjaga pertumbuhan ekonomi tetap stabil. Di sisi lain, optimalisasi penerimaan pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) terus didorong agar APBN tidak semakin tertekan.
“Defisit memang melebar, tapi kondisinya masih sehat. Fokus utama kami adalah memastikan APBN tetap menjadi instrumen yang efektif untuk menjaga stabilitas dan mendukung kesejahteraan rakyat,” kata Purbaya.
