Kebakaran besar melanda kilang minyak milik Pertamina di Dumai, Riau, pada Kamis (2/10/2025) dini hari. Api dilaporkan muncul dari salah satu unit pengolahan minyak mentah sebelum kemudian menjalar ke area sekitarnya. Kobaran api yang cukup besar membuat kawasan kilang tampak diselimuti asap tebal dan mengundang kepanikan warga yang tinggal di sekitar kompleks.
Tim darurat Pertamina bergerak cepat melakukan penanganan sejak api terdeteksi. Ratusan personel pemadam kebakaran, baik dari internal Pertamina maupun bantuan dari pemerintah daerah, dikerahkan ke lokasi. Hingga pagi hari, proses pemadaman masih berlangsung intensif. Fokus utama Pertamina adalah memadamkan api dan melakukan isolasi agar titik kebakaran tidak menjalar ke tangki penyimpanan bahan bakar serta instalasi vital lainnya yang berpotensi menimbulkan ledakan lebih besar.
Pertamina memastikan bahwa seluruh prosedur tanggap darurat langsung diaktifkan. Evakuasi terhadap pekerja dan warga yang berada dalam radius rawan dilakukan guna mencegah jatuhnya korban jiwa. Hingga kini belum ada laporan adanya korban, namun tim medis disiagakan di lokasi untuk memberikan pertolongan cepat jika diperlukan. Aparat kepolisian dan TNI juga ikut dikerahkan untuk mengamankan area serta menutup akses di sekitar lokasi kejadian demi keselamatan publik.
Insiden ini menimbulkan keprihatinan, mengingat Kilang Dumai merupakan salah satu aset strategis nasional yang memasok kebutuhan energi di Sumatera dan sebagian wilayah Indonesia lainnya. Gangguan operasi di kilang ini berpotensi memberi dampak pada distribusi bahan bakar, meski Pertamina menegaskan stok energi nasional masih aman untuk sementara waktu.
Sejumlah pengamat menilai kebakaran di fasilitas energi vital ini menjadi peringatan keras bagi industri migas Indonesia tentang pentingnya sistem keamanan dan perawatan rutin. Investigasi penyebab kebakaran akan segera dilakukan setelah api berhasil dipadamkan sepenuhnya. Hasil penyelidikan nantinya diharapkan bisa memberi jawaban apakah insiden ini murni akibat faktor teknis, kelalaian manusia, atau ada faktor lain.
Bagi masyarakat sekitar, insiden ini kembali memunculkan kekhawatiran terkait keselamatan hidup berdampingan dengan fasilitas industri berisiko tinggi. Meski Pertamina sudah menjanjikan kompensasi dan dukungan bagi warga terdampak, tekanan psikologis dan potensi gangguan kesehatan akibat paparan asap tebal tidak bisa diabaikan.
Kebakaran di Kilang Dumai juga menjadi sorotan publik karena menambah daftar panjang insiden kebakaran kilang di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Banyak pihak mendesak agar pemerintah dan Pertamina memperkuat regulasi keselamatan, sistem monitoring, serta mempercepat modernisasi peralatan agar kejadian serupa tidak berulang.

