Jakarta – Ibu Kota kembali menjadi pusat perhatian pada Senin (15/9/2025). Gelombang massa dari berbagai elemen masyarakat dijadwalkan turun ke jalan dengan titik konsentrasi di kawasan Gedung DPR/MPR RI hingga Monumen Nasional (Monas).
Untuk mengantisipasi potensi kericuhan, aparat gabungan dari Polri, TNI, hingga Pemprov DKI Jakarta menyiapkan strategi pengamanan skala besar. Total hampir 6 ribu personel diterjunkan, tersebar di beberapa titik rawan macet dan konsentrasi massa.
Polda Metro Jaya memastikan bahwa langkah ini bukan hanya soal keamanan fisik, tetapi juga menjaga kelancaran lalu lintas di pusat kota. Jalan-jalan utama sekitar Senayan dan Monas kemungkinan akan dialihkan sementara, mengikuti perkembangan situasi di lapangan.
“Pengamanan dilakukan berlapis. Kami imbau peserta aksi menyampaikan aspirasi dengan tertib dan damai,” ujar perwakilan kepolisian dalam keterangan singkatnya.
Selain polisi, unsur TNI juga ikut disiagakan. Kehadiran aparat lintas instansi ini menandai keseriusan pemerintah dalam menjaga agar kegiatan demokrasi tidak berubah menjadi gangguan ketertiban umum.
Hingga siang, situasi relatif terkendali. Namun, petugas tetap waspada dengan potensi lonjakan massa di sore hari.
Aksi yang berlangsung hari ini menyoroti isu-isu kebijakan pemerintah yang dianggap membebani masyarakat. Walau begitu, aparat berharap dinamika ini tetap berjalan dalam koridor konstitusional, tanpa tindakan anarkis.

