Presiden Prabowo Subianto akhirnya menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati yang dicopot pada Senin (8/9) malam. Keputusan ini diumumkan bersamaan dengan pelantikan di Istana Negara, Selasa (9/9).
Purbaya bukan nama asing di lingkar ekonomi nasional. Sebelum dipercaya menduduki kursi Menkeu, ia menjabat sebagai Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan pernah menjadi Deputi Kepala Bappenas. Kedekatannya dengan lingkaran kebijakan serta latar belakang ekonom membuat Prabowo menilai sosoknya mumpuni untuk mengawal program ekonomi pemerintahan.
Reaksi Pasar Kurang Positif
Meski sudah ada pengganti, pasar finansial tetap bergejolak. Nilai tukar rupiah sempat tertekan di kisaran Rp16.500 per dolar AS, sedangkan indeks saham Jakarta mengalami koreksi lebih dari 1%. Investor menyoroti pergantian mendadak ini sebagai sinyal ketidakpastian kebijakan fiskal.
Bank Indonesia merespons cepat dengan membeli obligasi pemerintah jangka panjang untuk menahan tekanan. Namun, langkah itu belum cukup meredam kekhawatiran pasar.
Tantangan Berat Menanti
Dalam pidato singkat usai dilantik, Purbaya mengakui tugasnya tidak ringan. Ia harus menyeimbangkan stabilitas fiskal dengan ambisi besar pemerintahan Prabowo, termasuk pembiayaan program makan bergizi gratis untuk anak sekolah dan ibu hamil.
Kontroversi Masih Mengiringi
Pergantian mendadak ini menuai pro-kontra. Sebagian kalangan menilai pencopotan Sri Mulyani akan meninggalkan celah dalam tata kelola fiskal, sementara pendukung pemerintah menyebut keputusan Prabowo sebagai langkah penyegaran kabinet untuk memperkuat agenda pro-rakyat.