Pulau Jawa – Suasana duka menyelimuti sebuah kawasan padat penduduk setelah sebuah bangunan tempat pengajian tiba-tiba ambruk pada akhir pekan ini. Insiden yang terjadi pada Minggu sore itu merenggut tiga nyawa dan meninggalkan puluhan korban luka-luka yang kini tengah mendapat perawatan di rumah sakit terdekat.
Menurut kesaksian warga sekitar, bangunan yang runtuh tersebut sudah beberapa kali menunjukkan tanda-tanda keretakan di bagian dinding dan tiang penyangga. Namun, karena masih aktif digunakan untuk kegiatan keagamaan dan sosial, masyarakat tetap memanfaatkan bangunan itu tanpa menyangka akan terjadi musibah sebesar ini.
Tim SAR, relawan, dan aparat setempat bergerak cepat begitu menerima laporan. Evakuasi berlangsung dramatis karena sejumlah korban sempat terjebak di bawah puing-puing. Hingga malam hari, pencarian masih dilakukan untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal.
“Yang paling menyedihkan, sebagian korban adalah anak-anak yang sedang mengikuti kegiatan mengaji,” ujar salah seorang relawan yang ikut mengevakuasi korban.
Pemerintah daerah menyampaikan belasungkawa mendalam dan berjanji segera melakukan investigasi terkait penyebab runtuhnya bangunan tersebut. Dugaan sementara mengarah pada kondisi struktur yang sudah rapuh dan tidak kuat menahan beban bangunan.
Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya pemeriksaan berkala terhadap bangunan umum, khususnya yang digunakan oleh banyak orang. Minimnya perawatan dan lemahnya pengawasan teknis sering kali menjadi faktor pemicu kecelakaan bangunan di Indonesia.
Kini, warga setempat masih berduka, sementara para korban luka terus menjalani perawatan. Tiga nyawa yang hilang menjadi peringatan pahit bahwa keselamatan publik tidak boleh diabaikan.