Bandung, 2 September 2025 – Suasana di sekitar kawasan Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas) memanas pada Senin (1/9) malam. Sejumlah mahasiswa melaporkan adanya penembakan gas air mata yang membuat area kampus ikut terdampak.
Menurut keterangan mahasiswa yang berada di lokasi, asap gas air mata memasuki area sekitar posko perawatan di Unisba. Kondisi itu memicu kepanikan karena posko tersebut digunakan untuk menangani peserta aksi yang kelelahan atau mengalami cedera ringan.
“Kami hanya fokus menolong teman-teman yang terluka, tapi tiba-tiba posko ikut terkena serangan. Situasinya kacau,” ujar salah seorang relawan medis mahasiswa.
ementara itu, aparat keamanan membantah telah melakukan penyerangan ke dalam kampus. Kepolisian menyatakan bahwa tindakan pengendalian massa dilakukan di luar area kampus dan gas air mata tidak ditujukan ke mahasiswa, melainkan untuk membubarkan kelompok yang dianggap provokatif.
Pernyataan tersebut ditanggapi berbeda oleh mahasiswa. Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unisba menegaskan bahwa tindakan aparat berlebihan dan justru memperburuk situasi. “Kampus adalah ruang aman akademik. Aparat seharusnya menghormati itu,” tegas salah satu pengurus BEM.
Peristiwa ini menambah daftar panjang ketegangan antara aparat dan mahasiswa dalam momentum aksi belakangan ini. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kampus Unisba maupun Unpas terkait dampak lanjutan di lingkungan internal mereka.

